Sulitkah Menjadi yang Terbaik?
Sulitkah menjadi yang terbaik? Untuk menjadi yang terbaik, segalanya dimulai dari diri Anda sendiri. Bagaimana caranya?
- Setiap kali Anda masih dapat bangun pagi, itu adalah suatu kesempatan besar. Ingatlah bahwa tidak semua orang dapat bangun pagi dengan badan segar. Banyak orang yang tidak dapat bangun dari tidurnya. Bersyukurlah atas anugerah yang Anda dapatkan. Rasa syukur itu dapat Anda wujudkan dengan berdoa dan sebuah janji dalam hati untuk melakukan yang terbaik pada hari ini.
- Dengan janji yang telah Anda tetapkan, itu berarti Anda telah membangkitkan semangat dalam diri sendiri. Segala sesuatu akan Anda pandang positif dan kesempatan terbuka lebar bagi Anda.
- Buatlah agenda mengenai apa yang akan Anda kerjakan hari ini. Jika Anda tidak terbiasa dengan membuat agenda, setidaknya catatlah hal-hal pokok yang dapat Anda kerjakan.
- Sebelum Anda beristirahat pada malam hari, catatlah hal-hal yang telah Anda lakukan. Hal-hal yang telah Anda lakukan itu adalah "prestasi" yang telah Anda buat sepanjang hari ini. Kegagalan atau kesulitan yang Anda hadapi adalah "hal baru yang dapat Anda pelajari," bukan suatu masalah yang tak ada jalan keluarnya.
- Serahkanlah semua yang Anda alami hari ini kepada Tuhan. Percayalah bahwa Dia telah merencanakan segala sesuatu dengan baik.
- Jangan lupa, Anda perlu menularkan semangat Anda untuk "menjadi yang terbaik" kepada orang-orang di sekitar Anda. Hal itu selain dapat membantu orang lain, akan sangat membantu tugas-tugas Anda sehingga lingkungan sekitar Anda pun akan semakin baik pula
Sukses adalah Pilihan Hidup
"Kebebasan berarti memilih beban Anda." Eudora Welty
Suatu hari anak saya memilih beberapa jenis permainan puzzle, semacam permainan menggabung-gabungkan potongan-potongan gambar. Anak saya kemudian memilih jenis puzzle yang terdiri dari 1.000 keping potongan gambar. Setelah menentukan pilihan, mulailah ia melaksanakan langkah-langkah menyusun keping demi keping puzzle.
Rupanya ia mempunyai strategi menyusun kepingan-kepingan gambar itu. Mula-mula ia membuat kerangka gambar. Kemudian ia mengelompokkan kepingan-kepingan itu berdasarkan warnanya. setelah itu barulah ia menyusun atau meletakkan kepingan-kepingan tersebut pada tempat yang semestinya.
Semakin banyak kepingan permainan itu, maka akan semakin sulit dikerjakan. Sebenarnya ia bisa saja memilih jenis permainan puzzle yang terdiri dari 5 keping, 6, keping dan seterusnya. Tetapi anak saya sengaja memilih permainan yang terdiri dari ribuan keping. Ia beralasan bahwa semakin sulit permainan akan menghasilkan gambar yang lebih berwarna, bernuansa indah, dan lain sebagainya.
Selain memperhatikan anak saya bekerja menyusun potongan gambar itu, saya juga sibuk berpikir. Jika tanggung jawab hidup semakin besar, mungkin kehidupan ini terasa lebih berat. Namun bila tanggung jawab tersebut dapat diselesaikan dengan baik, maka kehidupan inipun akan terasa lebih berarti, menyenangkan, berwarna dan nikmat.
Hakekat pencapaian kesuksesanpun tidak berbeda. Sama seperti yang dikatakan oleh Dwight D. Eisenhower. "The history of free men is never written by chance but by choice, their choice. – Sejarah seorang manusia merdeka tidak pernah tercipta secara kebetulan, melainkan tercipta karena pilihan mereka sendiri," katanya. Hakekat kesuksesan adalah pilihan kita sendiri.
Terserah diri kita, akan memilih tanggung jawab hidup yang lebih besar ataukah sedikit? Jika mengambil tanggung jawab yang besar, maka kehidupan akan terasa lebih sulit tetapi mendapatkan nilai hidup yang lebih besar. Apakah kita ingin mendapatkan kehidupan yang sukses dan berharga? Jika Anda benar-benar menginginkannya, ada empat tanggung jawab yang paling mendasar dan menjamin keberhasilan
Anda.
Tanggung jawab yang pertama adalah bersikap jujur. Orang-orang yang tulus dan jujur sangat mudah meraih kesuksesan bagi dirinya sendiri sekaligus orang lain. Mengapa demikian? Karena sikap jujur menjadikan kita mudah dipercaya orang lain. Selain itu, kita juga akan semakin percaya diri berusaha mencapai sukses di masa depan. Sebuah pepatah bijak mengatakan, "Confidence is the companion of
success. – Percaya diri merupakan pasangan dari kesuksesan."
Tanggung jawab selanjutnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih sukses dan bermakna adalah kemauan untuk berbagi dengan orang lain. Sadari satu prinsip bahwa `you reap what you sow' – Anda akan memanen apa yang Anda tanam. Jika Anda memilih untuk hidup lebih sukses, maka jangan pernah membiarkan diri Anda pelit untuk berbagi dengan sesama.
"False happiness renders men stern and proud, and that happiness is never communicated. True happiness renders kind and sensible, and that happiness is always shared. – Kebahagiaan semu cenderung
menjadikan seseorang kejam dan sombong, dan kebahagiaan seperti itu tidak akan pernah berarti. Kebahagiaan yang sesungguhnya menjadikan seseorang baik hati dan peka, dan kebahagiaan seperti itu yang akan sangat berharga dan bermakna tidak saja untuk diri sendiri," kata Charles de Montesquieu.
Jika Anda berkeras untuk memilih kehidupan yang lebih sukses, maka tanggung jawab yang harus Anda laksanakan berikutnya adalah giat bekerja. Sejarah lebih banyak membeberkan fakta bahwa upaya yang bersungguh-sungguh selalu mewarnai dinamika kehidupan mayoritas orang-orang sukses di dunia ini. Bila Anda berkomitmen untuk bekerja keras berarti Anda sudah memastikan pada pilihan kehidupan yang lebih sukses.
Giat dalam arti mengerjakan pekerjaan yang benar, bukan pekerjaan yang kita sukai. Socrates mengatakan bahwa sesuatu yang sangat berharga bukan hal yang hanya bisa kita gunakan untuk hidup, melainkan untuk hidup dengan benar. "What most counts is not to live, but to live aright," katanya. Bila Anda memilih untuk
melakukan hal-hal yang benar, berarti Anda sudah memilih kehidupan yang sukses dan penuh integritas.
Sukses atau gagal adalah hasil dari apa yang kita pilih. "Events, circumstances, etc., have their origin in ourselves. They spring from seeds which we have sown. – Setiap kejadian, keadaan yang sedang kita alami, dan lain sebaginya…, kembali kepada diri kita sendiri. Semua itu berasal dari benih yang sudah kita tanam," kata Henry David Thoreau. Apakah Anda memilih untuk hidup sukses, bahagia, dan bermakna dengan melaksanakan tanggung jawab seperti yang diuraikan diatas, ataukah sebaliknya? Semua pilihan ada di tangan Anda sendiri.
Sumber: Sukses adalah Pilihan Hidup oleh Andrew Ho. Andrew Ho adalah penulis buku-buku best seller, seorang motivator, dan pengusaha.
Rupanya ia mempunyai strategi menyusun kepingan-kepingan gambar itu. Mula-mula ia membuat kerangka gambar. Kemudian ia mengelompokkan kepingan-kepingan itu berdasarkan warnanya. setelah itu barulah ia menyusun atau meletakkan kepingan-kepingan tersebut pada tempat yang semestinya.
Semakin banyak kepingan permainan itu, maka akan semakin sulit dikerjakan. Sebenarnya ia bisa saja memilih jenis permainan puzzle yang terdiri dari 5 keping, 6, keping dan seterusnya. Tetapi anak saya sengaja memilih permainan yang terdiri dari ribuan keping. Ia beralasan bahwa semakin sulit permainan akan menghasilkan gambar yang lebih berwarna, bernuansa indah, dan lain sebagainya.
Selain memperhatikan anak saya bekerja menyusun potongan gambar itu, saya juga sibuk berpikir. Jika tanggung jawab hidup semakin besar, mungkin kehidupan ini terasa lebih berat. Namun bila tanggung jawab tersebut dapat diselesaikan dengan baik, maka kehidupan inipun akan terasa lebih berarti, menyenangkan, berwarna dan nikmat.
Hakekat pencapaian kesuksesanpun tidak berbeda. Sama seperti yang dikatakan oleh Dwight D. Eisenhower. "The history of free men is never written by chance but by choice, their choice. – Sejarah seorang manusia merdeka tidak pernah tercipta secara kebetulan, melainkan tercipta karena pilihan mereka sendiri," katanya. Hakekat kesuksesan adalah pilihan kita sendiri.
Terserah diri kita, akan memilih tanggung jawab hidup yang lebih besar ataukah sedikit? Jika mengambil tanggung jawab yang besar, maka kehidupan akan terasa lebih sulit tetapi mendapatkan nilai hidup yang lebih besar. Apakah kita ingin mendapatkan kehidupan yang sukses dan berharga? Jika Anda benar-benar menginginkannya, ada empat tanggung jawab yang paling mendasar dan menjamin keberhasilan
Anda.
Tanggung jawab yang pertama adalah bersikap jujur. Orang-orang yang tulus dan jujur sangat mudah meraih kesuksesan bagi dirinya sendiri sekaligus orang lain. Mengapa demikian? Karena sikap jujur menjadikan kita mudah dipercaya orang lain. Selain itu, kita juga akan semakin percaya diri berusaha mencapai sukses di masa depan. Sebuah pepatah bijak mengatakan, "Confidence is the companion of
success. – Percaya diri merupakan pasangan dari kesuksesan."
Tanggung jawab selanjutnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih sukses dan bermakna adalah kemauan untuk berbagi dengan orang lain. Sadari satu prinsip bahwa `you reap what you sow' – Anda akan memanen apa yang Anda tanam. Jika Anda memilih untuk hidup lebih sukses, maka jangan pernah membiarkan diri Anda pelit untuk berbagi dengan sesama.
"False happiness renders men stern and proud, and that happiness is never communicated. True happiness renders kind and sensible, and that happiness is always shared. – Kebahagiaan semu cenderung
menjadikan seseorang kejam dan sombong, dan kebahagiaan seperti itu tidak akan pernah berarti. Kebahagiaan yang sesungguhnya menjadikan seseorang baik hati dan peka, dan kebahagiaan seperti itu yang akan sangat berharga dan bermakna tidak saja untuk diri sendiri," kata Charles de Montesquieu.
Jika Anda berkeras untuk memilih kehidupan yang lebih sukses, maka tanggung jawab yang harus Anda laksanakan berikutnya adalah giat bekerja. Sejarah lebih banyak membeberkan fakta bahwa upaya yang bersungguh-sungguh selalu mewarnai dinamika kehidupan mayoritas orang-orang sukses di dunia ini. Bila Anda berkomitmen untuk bekerja keras berarti Anda sudah memastikan pada pilihan kehidupan yang lebih sukses.
Giat dalam arti mengerjakan pekerjaan yang benar, bukan pekerjaan yang kita sukai. Socrates mengatakan bahwa sesuatu yang sangat berharga bukan hal yang hanya bisa kita gunakan untuk hidup, melainkan untuk hidup dengan benar. "What most counts is not to live, but to live aright," katanya. Bila Anda memilih untuk
melakukan hal-hal yang benar, berarti Anda sudah memilih kehidupan yang sukses dan penuh integritas.
Sukses atau gagal adalah hasil dari apa yang kita pilih. "Events, circumstances, etc., have their origin in ourselves. They spring from seeds which we have sown. – Setiap kejadian, keadaan yang sedang kita alami, dan lain sebaginya…, kembali kepada diri kita sendiri. Semua itu berasal dari benih yang sudah kita tanam," kata Henry David Thoreau. Apakah Anda memilih untuk hidup sukses, bahagia, dan bermakna dengan melaksanakan tanggung jawab seperti yang diuraikan diatas, ataukah sebaliknya? Semua pilihan ada di tangan Anda sendiri.
Sumber: Sukses adalah Pilihan Hidup oleh Andrew Ho. Andrew Ho adalah penulis buku-buku best seller, seorang motivator, dan pengusaha.
Tak Perlu Minum Air 8 Gelas Sehari
Minum banyak air dipercaya sebagai menyehatkan. Tap sedikit sekali bukti yang mendukung pernyataan itu, sebuah tinjauan terhadap penelitian klinis tidak menemukan bukti kalau minum 8 gelas sehari – ini saran yang sangat popular - bermanfaat bagi orang sehat.
Air dipercaya punya buanyak manfaat, antara lain mencegah sakit kepala, membuang “ racun-racun “ yang berbahaya bagi tubuh, meningkatkan fungsi berbagai organ tubuh, dan menurunkan risiko terkena berbagai penyakit. Namun , tak satupun dari pernyataan itu didukung oleh bukti ilmiah. Para penulis bahkan tidak menemukan satu penelitian pun yang membahas soal anjuran “ minum 8 gelas sehari “. Mereka juga tidak tahu dari mana asal-usul “ rumus sakti itu ”.
Dalam jurnal American Society of Nephrology edisi juni 2007 para peneliti menyatakan, sejumlah penelitian telah menemukan bukti bahwa banyak minum air putih membantu membersihkan ginjal dari natrium ( penimbunan natrium dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko penyakit hipertensi ), tapi fenomena itu tidak memilki makna klinis. Air juga membantu membuang urea dari tubuh, tetapi urea bukan racun.
“ saya ingin meringankan beban mereka yang sepanjang hari selalu membawa-bawa botol air agar bias minum banyak, “ kata Dr. Stanley Godfarb, yang juga penulis laporan itu serta guru besar kedokteran di Universitas Pennsylvania, AS. Padahal , “ dalam kondisi normal, minum banyak air putih tidak perlu “.
Nah, gimana tuh??? Minum banyak minum air putih kayaknya sih tidak ada ruginya, he he he he he!! Jadi, ya terusin aja ya…ckckckckck…..
Read more
Air dipercaya punya buanyak manfaat, antara lain mencegah sakit kepala, membuang “ racun-racun “ yang berbahaya bagi tubuh, meningkatkan fungsi berbagai organ tubuh, dan menurunkan risiko terkena berbagai penyakit. Namun , tak satupun dari pernyataan itu didukung oleh bukti ilmiah. Para penulis bahkan tidak menemukan satu penelitian pun yang membahas soal anjuran “ minum 8 gelas sehari “. Mereka juga tidak tahu dari mana asal-usul “ rumus sakti itu ”.
Dalam jurnal American Society of Nephrology edisi juni 2007 para peneliti menyatakan, sejumlah penelitian telah menemukan bukti bahwa banyak minum air putih membantu membersihkan ginjal dari natrium ( penimbunan natrium dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko penyakit hipertensi ), tapi fenomena itu tidak memilki makna klinis. Air juga membantu membuang urea dari tubuh, tetapi urea bukan racun.
“ saya ingin meringankan beban mereka yang sepanjang hari selalu membawa-bawa botol air agar bias minum banyak, “ kata Dr. Stanley Godfarb, yang juga penulis laporan itu serta guru besar kedokteran di Universitas Pennsylvania, AS. Padahal , “ dalam kondisi normal, minum banyak air putih tidak perlu “.
Nah, gimana tuh??? Minum banyak minum air putih kayaknya sih tidak ada ruginya, he he he he he!! Jadi, ya terusin aja ya…ckckckckck…..
40 Tahun Berbuat Dosa
Dalam sebuah riwayat dijelaskan, bahwa pada zaman Nabi Musa as, kaum bani Israil pernah ditimpa musim kemarau panjang, lalu mereka berkumpul menemui Nabi Musa as dan berkata: "Wahai Kalamullah, tolonglah doakan kami kepada Tuhanmu supaya Dia berkenan menurunkan hujan untuk kami!"
Kemudian berdirilah Nabi Musa as bersama kaumnya dan mereka bersama-sama berangkat menuju ke tanah lapang. Dalam suatu pendapat dikatakan bahwa jumlah mereka pada waktu itu lebih kurang tujuh puluh ribu orang.
Setelah mereka sampai ke tempat yang dituju, maka Nabi Musa as mulai berdoa. Diantara isi doanya itu ialah: "Tuhanku, siramlah kami dengan air hujan-Mu, taburkanlah kepada kami rahmat-Mu dan kasihanilah kami terutama bagi anak-anak kecil yang masih menyusu, hewan ternak yang memerlukan rumput dan orang-orang tua yang sudah bongkok. Sebagaimana yang kami saksikan pada saat ini, langit sangat cerah dan matahari semakin panas.
Tuhanku, jika seandainya Engkau tidak lagi menganggap kedudukanku sebagai Nabi-Mu, maka aku mengharapkan keberkatan Nabi yang ummi yaitu Muhammad SAW yang akan Engkau utus untuk Nabi akhir zaman.
Kepada Nabi Musa as Allah menurunkan wahyu-Nya yang isinya: "Aku tidak pernah merendahkan kedudukanmu di sisi-Ku, sesungguhnya di sisi-Ku kamu mempunyai kedudukan yang tinggi. Akan tetapi bersama denganmu ini ada orang yang secara terang-terangan melakukan perbuatan maksiat selama empat puluh tahun. Engkau boleh memanggilnya supaya ia keluar dari kumpulan orang-orang yang hadir di tempat ini! Orang itulah sebagai penyebab terhalangnya turun hujan untuk kamu semuanya."
Nabi Musa kembali berkata: "Wahai Tuhanku, aku adalah hamba-Mu yang lemah, suaraku juga lemah, apakah mungkin suaraku ini akan dapat didengarnya, sedangkan jumlah mereka lebih dari tujuh puluh ribu orang?" Allah berfirman: "Wahai Musa, kamulah yang memanggil dan Aku-lah yang akan menyampaikannya kepada mereka!."
Menuruti apa yang diperintahkan oleh Allah, maka Nabi Musa as segera berdiri dan berseru kepada kaumnya: "Wahai seorang hamba yang durhaka yang secara terang-terangan melakukannya bahkan lamanya sebanyak empat puluh tahun, keluarlah kamu dari rombongan kami ini, karena kamulah, hujan tidak diturunkan oleh Allah kepada kami semuanya!"
Mendengar seruan dari Nabi Musa as itu, maka orang yang durhaka itu berdiri sambil melihat kekanan kekiri. Akan tetapi, dia tidak melihat seorangpun yang keluar dari rombongan itu. Dengan demikian tahulah dia bahwa yang dimaksudkan oleh Nabi Musa as itu adalah dirinya sendiri. Di dalam hatinya berkata: "Jika aku keluar dari rombongan ini, niscaya akan terbukalah segala kejahatan yang telah aku lakukan selama ini terhadap kaum bani Israil, akan tetapi bila aku tetap bertahan untuk tetap duduk bersama mereka, pasti hujan tidak akan diturunkan oleh Allah SWT."
Setelah berkata demikian dalam hatinya, lelaki itu lalu menyembunyikan kepalanya di sebalik bajunya dan menyesali segala perbuatan yang telah dilakukannya sambil berdoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah durhaka kepada-Mu selama lebih empat puluh tahun, walaupun demikian Engkau masih memberikan kesempatan kepadaku dan sekarang aku datang kepada-Mu dengan ketaatan maka terimalah taubatku ini."
Beberapa saat selepas itu, kelihatanlah awan yang bergumpalan di langit, seiring dengan itu hujanpun turun dengan lebatnya bagaikan ditumpahkan dari atas langit.
Beberapa saat selepas itu, kelihatanlah awan yang bergumpalan di langit, seiring dengan itu hujanpun turun dengan lebatnya bagaikan ditumpahkan dari atas langit.
Melihat keadaan demikian maka Nabi Musa as berkata: "Tuhanku, mengapa Engkau memberikan hujan kepada kami, bukankah di antara kami tidak ada seorangpun yang keluar serta mengakui akan dosa yang dilakukannya?"
Allah berfirman: "Wahai Musa, aku menurunkan hujan ini juga di sebabkan oleh orang yang dahulunya sebagai sebab Aku tidak menurunkan hujan kepada kamu."
Nabi Musa berkata: "Tuhanku, lihatkanlah kepadaku siapa sebenarnya hamba-Mu yang taat itu?"
Allah berfirman: "Wahai Musa, dulu ketika dia durhaka kepada-Ku, Aku tidak pernah membuka aibnya. Apakah sekarang. Aku akan membuka aibnya itu ketika dia telah taat kepada-Ku? Wahai Musa, sesungguhnya Aku sangat benci kepada orang yang suka mengadu. Apakah sekarang Aku harus menjadi pengadu?"
(Dikutip dari buku: "1001 Keinsafan "Kisah-kisah Insan Bertaubat. Oleh: Kasmuri Selamat M A)